KETIADAAN

Tulisan ini dibuat ketika saya mempunyai banyak pertanyaan dalam benak, tentang mengapa komunikasi yang sebelumnya ada menjadi tiada, yang biasanya saling kini menjadi berpaling, yang awalnya utuh kini menjadi runtuh. Selamat membaca 😄

“Hai, apa kabar?” Itu ucapku.
Berbulan, bahkan berminggu-minggu.
Hanya segelintir pesanku yang terbalas.
Selebihnya? Hanya berakhir dua centang biru.
Apakah aku terlalu mengganggu mu?
Atau mungkin kau terusik dengan kehadiranku?

Disini, ya masih disini.
Tak berpindah sedikitpun, walau hanya se-inci.
Masih dengan keadaan yang sama.
Hati dan perasaan yang sama.
Dengan membawa sebuah harapan, pesanku, kau tanggapi.

Mimpi, ya mungkin hanya sebuah angan.
Membalas pun, nampaknya engkau sudah enggan.
Mungkin juga, kehadiranku sudah tak kau harapkan.
Atau bahkan tak kau inginkan.

Tak apa, tak perlu merasa bersalah,
Teruskan saja dirimu melangkah.
Biarkan saja aku yang meratapi kesedihan.
Sambil menikmati pahitnya kepergian.
Disertai rasa manisnya kehilangan.

Tinggalkan komentar