Penantian

Kembali, aku mengingat tentangmu, melihat dirimu melintas di setiap lini masa, itu sudah cukup membuat pelupuk mataku basah. Lemah, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan hatiku saat ini.

Bagikan, ‘sambil menyelam minum air’, begitulah kata pepatah. Semua pesan, kenangan, dan foto yang pernah kita ciptakan bersama membuat ku semakin ingin memeluk diriku. Lucu rasanya, ketika bibir mencoba untuk tetap tersenyum, tetapi disaat itu pula air mata makin menetes.

Oh iya, apakah kamu masih ingat dengan celana hiking yang pernah kamu berikan padaku dulu? Namun, aku pernah bilang barang tersebut hilang entah kemana. Ternyata, hari ini aku menemukannya kembali. Dia tersimpan rapih diantara tumpukan jaket di lemari, persis seperti perasaanku kepadamu yang masih tersusun rapih di hati.

Saat ini, aku hanya sanggup berkata-kata di setiap goresan tinta yang aku ciptakan, belum satu kata pun yang sempat tersampaikan. Semoga, akan tiba waktunya, kala dirimu membaca setiap tulisan yang sempat ku goreskan dalam catatan ini.

Tenang, apapun keputusanmu setelah membaca ini semua akan aku terima. Ntah itu baik ataupun buruk, setidaknya aku yakin keputusan itu demi kebahagiaan bersama. Paling tidak, ijinkan diriku untuk melihat dirimu bahagia terlebih dahulu di pelaminan, jika memang itu bukan denganku. Tetapi, jika kamu kembali memberikan kepercayaan padaku, akan ku pastikan takkan pernah ku biarkan dirimu kembali meneteskan air mata kesedihan seperti dahulu kala.

Purwokerto, 23 Februari 2016.

Tinggalkan komentar