Melangkah

  Sejak kepergianmu, aku mulai sadar betapa indahnya pernah mengenalmu walaupun singkat. Walaupun, kita pernah mengawali perkenalan dalam hal yang salah, yaitu aku dan kamu saat itu mempunyai pasangan masing-masing. Tak apa, setidaknya aku cukup bahagia kala itu. Akupun berharap demikian pula yang kamu rasakan.
  Kemudian, aku mulai mengumpulkan sisa kesedihan yang selama ini aku curahkan diberbagai sosial media tempat diriku mengeluh. Mulai dari bercerita betapa asingnya diriku saat kamu mulai acuh, hampa perasaan tanpa kabar darimu, hingga aku yang berusaha menggapai dirimu hanya untuk bisa mendengar kabar tentang dirimu walau saat itu kau menceritakan beberapa orang yang sempat singgah untuk mendapatkan perhatian darimu.
  Sekarang, aku mulai berusaha terbiasa akan semua ini atas perlakuan yang berikan kepadaku. Sedikit demi sedikit langkah mulai kutapaki untuk lepas dari semua kesedihan dan mengubah semua itu menjadi pelajaran berharga dari apa yang pernah kita lewati berdua. Berbagai macam hal sudah aku lakukan untuk memulai semua awal yang baru ini, seperti berkunjung ke tempat yang pernah kita datangi saat dulu bersama dengan suasana berbeda walaupun kenangannya tetap sama. Kemudian, aku juga mulai menyapa satu persatu teman lamaku untuk sekedar menghibur diri agar tak lama terlarut dalam kesedihan, walaupun ditengah malam masih saja beberapa kali aku menyambangi sosial mediamu hanya untuk melihat kabarmu dari layar ponsel ku. Bagiku itu sudah cukup menyenangkan perasaan hati yang lama tak mendengar kabarmu, begitupun sebaliknya kamu pun beberapa kali sempat melihat unggahan ku disosial media baik menggunakan akun utama ataupun akun keduamu. Ntah apa maksud dari semua itu, karna ketika kusapa dirimu melalui pesan baik, di Whatsapp hanya berbalas centang satu, dan pesan pribadi di Instagram hanya berbalas kediaman dari dirimu. Hal selanjutnya yang aku lakukan untuk terbiasa dengan semua ini adalah, mencurahkan semua perasaan yang ku alami saat ini dalam blog pribadi, lumayan lah untuk menghidupkan kembali blog lama aku, dan kebetulan ada beberapa orang yang bersedia membaca kisah yang saat ini aku alami.
  Setelah semua yang aku lakukan diatas, setidaknya saat ini aku sudah terbiasa untuk  tidak mengunjungi sosial media dirimu atau mengurai perasaan gelisah disaat tak ada kabar darimu. Karena, aku yakin bahwa kamu telah menentukan hati pada dia yang jauh lebih baik dariku, maka dari itupun aku tak perlu susah lagi untuk mengkhawatirkan tentang dirimu, lagipula kamu juga yang menutup semua akses untuk aku bisa menyapamu diberbagai sosial media yang dulu kita pernah gunakan hanya untuk bersenda gurau.
  Sekali lagi, aku ucapkan kepadamu “Selamat atas apa yang tlah kau pilih, semoga kamu slalu bahagia. Dan untuk dia, pacarmu, jaga baik-baik seperti yang sudah pernah aku lakukan yah”. Tak lupa pula, aku mengucapkan selamat untuk diriku sendiri, “Selamat karna sudah berjuang sampai sejauh ini, kamu hebat kawan!”

Tinggalkan komentar